"Kalau terus-terusan berpegangan, bisa-bisa saya yang juga ikut tenggelam," katanya lagi.
Setelah melepas pegangan itu, korban pun tenggelam dan tak terlihat lagi. Warga ini pun, memanggil warga lainnya untuk meminta pertolongan.
Hingga malam ini, korban belum ditemukan. Masyarakat Desa Tanjung Laut serta Desa Tanjung Dayang tengah berusaha mencari dengan alat seadanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Ilir, Edi Rahmat mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumatera Selatan dan Badan Sar Nasional.
BACA JUGA:Debit Air Sungai Kelekar Tinggi, Akses Tanjung Senai Terancam Tenggelam, Ini Langkah PUPR Ogan Ilir
"Kita sudah meminta bantuan dengan Basarnas Palembang untuk melakukan pencarian korban," terangnya.
Saat ini, personel BPBD Kabupaten Ogan Ilir serta anggota Polsek Tanjung Batu masih berjaga di lokasi kejadian.
"Harapan kita korban bisa segera ditemukan dengan kondisi apapun," harapnya.
Peristiwa serupa juga pernah terjadi di danau buatan yang berada di Desa Tanjung Seteko, Kecamatan Indralaya. Yang menjadi korbannya adalah Muhammad Ghifari
Peristiwa tersebut terjadi pada 26 November 2023 sekitar pukul 09.00 WIB. Korban bersama rekanya yang berjumlah 21 orang berangkat dari Kota Palembang dengan mengendarai sepeda motor.
BACA JUGA:Bocah Laki-Laki yang Tenggelam Setelah Perahu Geteknya Ditabrak Tugboat di Sungai Musi Ditemukan
BACA JUGA:Saat Ambil Bola yang Jatuh ke Sungai, Balita 3 Tahun Hanyut dan Tenggelam, Nyawa Tak Tertolong
Tiba di lokasi kolam bekas galian tanah, korban bersama enam rekan lainnya langsung berenang di tepian kolam, sedangkan yang lainnya hanya berfoto-foto.
Tak lama kemudian, korban meminta tolong karena tidak bisa berenang dan sempat ditolong oleh rekannya, namun rekannya tidak kuat dan ikut tertarik.
Akhirnya korban sendiri tenggelam di dalam danau.