Kondisi ini membuat awal kelahiranya Honda Win sebagai sepeda motor kurang diminati.
Namun berangsur tapi pasti, Honda Win menemukan pasarnya.
Meski dianggap aneh, beberapa instansi pemerintah saat itu justru melirik Honda Win.
Bahkan, Honda Win menjadi kendaraan dinas instansi pemerintah dan BUMN, seperti Badan Statistik, Dinas Kehutanan, Pembangunan Desa, Pemda, Polisi Laut, Kantor Pos, TNI, Koperasi, BRI, hingga Penggantian.
BACA JUGA:Honda Spacy, Si Gemoy Canggih yang Tak Dilirik
Pengadaan besar-besaran Honda Win sebagai kendaraan dinas ini secara tidak langsung menjadi sarana promosi besar-besaran.
Apalagi beberapa instansi tersebut menggunakan Honda Win untuk keperluan hingga ke tingkat pelosok.
Penggunaan Honda Win sebagai kendaraan dinas ini pula membuat warnanya berbeda-beda pula, sesuai dengan instansi masing-masing.
Lama kelamaan nama Honda Win akhirnya bersinar, dan menjadi salah satu sepeda motor incaran saat ini.
Sekedar informasi, secara garis besar Honda Win memiliki spesifikasi yang sama sejak pertama kali rilis.
Mesin 4 langkah SOHC 1 silinder dengan nickname “ECONOPOWER” memiliki sudut kemiringan 80 derajat alias mesin tidur seperti bebek.
Dengan bore & stroke 50 mm x 49,5 mm menghasilkan kapasitas murni 97,2 cc, danmemiliki rasio kompresi rendah hanya 8,8:1. Sistem pengapian sudah menggunakan CDI.
Tenaga puncak sebesar 8 dk pada 8.000 rpm dan torsi 7,45 Nm di angka 5.000 rpm.
BACA JUGA:Siap Bersaing di Industri Motor Bebek, New Honda Blade 2024 Optimis Kuasai Pasar Otomotif Tanah Air
Tenaga tersebut disalurkan pakai rantai ke roda belakang lewat transmisi 4 percepatan dengan kopling manual.