Tujuannya untuk meningkatkan kepedulian dan rasa kemanusiaan untuk penduduk Sudan.
“Saya melihat anak-anak memainkan sepak bola sebagai pengalih dari perang, kelaparan, bencana, dan berbagai masalah lain di seluruh dunia,” kata Jan Grarup.
Kisah Jan Grarup dan bocah Sudan ini diangkat kembali oleh akun @tonsser dan menuai banyak komentar netizen:
“More reasons to love the beautiful game. Not just about greed it’s about giving back,” tulis akun @GBSD22.
Lebih banyak alasan untuk menyukai permainan yang indah. Bukan hanya tentang keserakahan, ini tentang memberi kembali.
BACA JUGA:Link Live Streaming AS Roma vs AC Milan: Laga Hidup Mati Demi Satu Tiket Liga Champions
@Poncho: As an Arsenal fan,, somehow I have always admired Milan, from culture history and fair play. Played a lot of beautiful football too.
"Sebagai penggemar Arsenal, entah bagaimana saya selalu mengagumi Milan, dari sejarah budaya dan permainan yang adil. Memainkan banyak sepak bola yang indah juga".
@Luke: That kid ever get a new shirt? lol
@Tewfik: yes he did
@NN: "That damaged jersey is worth more then a brand new one".
Jersey yang rusak itu lebih berharga daripada yang baru.
@Jose Munoz: the shirt being balloteli makes it so much special.
"Kemeja yang balloteli membuatnya sangat istimewa"
BACA JUGA:Ini Pilihan Terakhir AC Milan yang Gagal Datangkan Alessandro Buongiorno Pada Bursa Trans