Dilansir dari berbagai sumber, terkuaknya kasus tersebut bermula dari pesan WhatsApp yang diduga dikirim Pomdam V/Brawijaya ke KSAD dengan tembusan kepada Wakasad, Irjenad, dan Asintel KSAD.
Dijelaskan, pada awal 2023, Polda Metro Jaya membekuk seorang pria berinisial EI karena kasus curanmor.
Dari hasil pengembangan, diketahui EI memiliki koneksi dengan anggota TNI-AD. Pada Juni 2023 EI menghubungi Kopda AS yang berdinas di Kesatuan Gupusjat Optronik II Ditpalad, Buduran, Sidoarjo.
Kemudian EI meminta dicarikan tempat untuk menyimpan kendaraan hasil curian yang nantinya akan dikirim ke Timor Leste.
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH! 5 Dusun Bebas, Cengkeraman KKB Makin Lemah, Bravo Batalyon Tengkorak Kostrad TNI AD
Kemudian, Kopda AS berkoordinasi dengan Mayor P yang bertugas di Gudbalkir Pusziad untuk memanfaatkan lokasi di Gudbalkir Pusziad, Buduran, Sidoarjo.
Diketahui, ratusan kendaraan diduga hasil curian itu tersimpan di empat lokasi yang berbeda.
Masing-masing tersimpan di dalam sebuah rumah dinas yang tidak terpakai, di samping lapangan tenis, di dalam gudang dan aula yang tidak terpakai.