Bidara yang digunakan untuk menangkal gangguan sihir dan jin dalam proses ruqyah dan keperluan lain sebagaimana sunnah nabi adalah Bidara Arab (Ziziphus spina-christi), karena Nabi Muhammad SAW menggunakan bidara ini di daerah Mekah dan Madinah.
Seluruh bagian dari tanaman bidara dapat dimanfaatkan, daunnya dapat dijadikan sayur mayur untuk dimakan. Buahnya dapat dimakan, dijadikan manisan atau direbus untuk dijadikan sirup.
Di Jawa, kulit kayu pohon bidara bisa digunakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, sedangkan di Malaysia bubur kulit kayunya dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut.
Sebagaimana pohon kelapa, bidara juga dapat dimanfaatkan setiap bagian tanamannya. Adapun manfaat dari tanaman bidara diantara lain ialah :
BACA JUGA:9 Surah Al Quran yang Biasa Dipakai untuk Ruqyah, Setan dan Jin Pasti Hangus Terbakar
1.Pengusir dan Penangkal Jin
Daun pohon bidara dipercaya mampu mengusir jin dan membersihkan tubuh seseorang dari gangguan sihir.
Salah satu bagian tanaman yang dijadikan untuk metode ruqyah adalah daun bidara. Daun bidara biasanya dilembutkan atau dipotong kecil-kecil lalu dicampur air kemudian diminumkan kepada orang yang terkena gangguan jin atau sihir.
2. Mengobati Jerawat
BACA JUGA:5 Amalan yang Diajarkan Islam untuk Membentengi Rumah dari Gangguan Sihir, Raja Jin Dijamin Menjerit
Siapa yang baru tahu kalau bidara juga berfungsi sebagai obat jerawat? Rupanya, daun bidara mengandung polifenol, flavonoid, alkaloid siklopeptida, minyak atsiri, mineral, vitamin, asam amino, saponin dammarane serta asam lemak tak jenuh ganda.
Tidak hanya berfungsi sebagai obat jerawat, daun bidara juga bermanfaat untuk membersihkan kulit dari kotoran, dan menjaga kulit dari kerusakan.
3. Mandi Wanita Haid
Daun bidara ini juga disunnahkan untuk digunakan mandi junub bagi wanita haid yang hendak bersuci.
BACA JUGA:Malaikat Ini, Paling Rajin Bikin Manusia 'Salting' dan Sangat Perhatian, Takut Gak Sih?
Hadits ‘Aisyah ra bahwasanya Asma` bintu Syakal bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mandi Haid. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :