Karakter ketiga ialah akhlaq yang kokoh. Hari ini pemuda dihadapkan pada zaman yang serba cepat. Modernasasi serta westernisasi yang masuk jika tidak difilter dengan akhlaq yang kokoh, maka akan menghasilkan keburukan.
Lihat saja fakta pada hari ini, banyak kita temui mengenai narkotika, bunuh diri, tawuran hingga pergaulan bebas sebagai bentuk masuknya werternisasi tanpa difilter.
Yang keempat adalah kekuatan jasmani. Sebagai seorang pemuda, tentu secara fisik masih memiliki fisik yang tangguh karena pemuda berada di fase pertengahan. Fase antara anak-anak dan lansia. Usia produktif juga dipegang oleh pemuda karena faktor fisiknya.
Kelima adalah memiliki karakter yang intelek dalam berpikir. Karena pemuda adalah peralihan dari anak-anak menuju dewasa maka cara berpikirnya pun akan berubah seiring dengan pengalaman, lingkungan serta ilmu yang diterima.
Pemuda juga disandingkan dengan daya pikir yang cemerlang dengan berlandaskan rasa keingintahuannya yang tinggi. Itulah yang membuat pemuda selalu penasaran dengan suatu hal.
Keenam adalah berjuang melawan hawa nafsu. Hawa nafsu adalah salah satu hal yang melekat pada manusia tidak terkecuali pemuda. Sehingga adanya tuntutan kepada setiap pemuda untuk menjaga hawa nafsunya yang masih bergejolak agar terhindar dari keburukan.
Ketujuh, pandai menjaga waktu. Setiap pemuda islam yang memenangi masa kejayaan cenderung menjaga waktunya agar senantiasa produktif dan berusaha tidak menyia-nyiakan sedikit pun waktu yang dimiliki.
Dengan konsistensi untuk menjaga waktu dengan baik juga menjadi alasan di usia yang masih sangat muda, pemuda islam telah menjadi orang-orang hebat pada masanya.
Kedelapan ialah teratur dalam suatu urusan. Muslim seharusnya adalah orang-orang yang produktif. Dengan produktifitas yang dimiliki maka muslim akan pandai menjaga urusannya agar tidak menyia-nyiakan waktunya dalam memanfaatkan usia muda.
Begitu juga yang dilakukan oleh beberapa daftar nama sahabat Nabi SAW diatas, pemuda-pemuda itu teratur dalam menjaga urusan mereka untuk menjaga produktifitas.
Yang kesembilan ialah mandiri. Mandiri dalam hal ini difokuskan pada finansial. Tidak jaarang pemuda yang hari ini memulai bisnis untuk menjadi mandiri secara finansial. Itu pula yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW 1400 tahun yang lalu.
BACA JUGA:7 Keutamaan Surat Al Waqiah Jika Diamalkan di Waktu Ini, Pembuka Pintu Rezeki dan Hajat Ditunaikan
Menginjak usia sekitar 18-20 tahun, Rasulullah telah membantu usaha dagang antar negara milik pamannya. Lama-kelamaan Rasulullah membangun jaringan dagangnya lebih luas lagi sehingga mampu menikahi Siti Khadijah dengan mahar sekitar 600 juta rupiah jika diuangkan sekarang.
Karakter yang terakhir ialah bermanfaat bagi orang lain. hendaknya pemuda-pemuda pada hari ini dapat memberi manfaat bagi orang lain karena kelebihan yang sudah dimiliki. Dimulai dari daya pikir yang intelek, fisik yang kokoh merupakan nikmat yang hanya dimiliki pemuda.