Menurut yang dikabarkan dan laporan Business Insider, X atau Twitter pada saat itu memihak ke kepentingan pemerintah untuk penyensoran di bawah kepemimpinan Musk.
Lalu di tahun 2018, Musk juga sempat membuat rencana untuk membuat situs web yang bernama Pravda.
Dimana nantinya situs ini akan dibuat dan dirancang untuk memungkinkan masyarakat untuk menilai kebenaran inti dari setiap artikel dan melacak skor kredibilitas jurnalis, editor sekaligus publikasi mereka.
BACA JUGA:Usai Pecat Parag Agrawal, Elon Musk Bakal Kurangi Karyawan Twitter Seluruh Dunia
Alih-alin terealisasi namun rencana tersebut menciptakan perdebatan luas mengenai kebebasan pers dan otoritas dalam mengontrol informasi.(*)