PALEMBANG, SUMEKS.CO - Metha Azhari (MAT), angkat bicara setelah namanya terkait dalam bisnis investasi bodong Future E-Commerce (FEC), dan ikut dilaporkan ke Polda Sumsel.
Ibu Bhayangkari ini menegaskan jika dirinya juga merupakan korban dari bisnis FEC.
Bahkan, begitu mengetahui ada yang tidak beres dengan investasi ini dirinyalah yang pertama kali mengajak para korban untuk melapor ke Polda Sumsel.
“Saat terjadi scamming dan sudah tidak dapat lagi melakukan Wd (withdraw) atau penarikan dana, saya yang mengajak member lain untuk melapor ke Polda Sumsel,” ujar Metha.
Metha yang menguku suaminya bertugas di Polsek Gelumbang Polres Muara Enim ini menyatakan dia juga sebagai korban dengan kerugian mencapai Rp138 juta.
Yang menjadi korban tidak hanya dia tetapi keluarganya, termasuk ibu kandungnya sendiri.
“Merugi sebesar Rp30 juta, karena sejak pertama kali bergabung belum pernah melakukan penarikan setelah top up beberapa bulan lalu. Termasuk beberapa orang keluarga dekat ikut menjadi korbannya,” ungkapnya.
Alasan kenapa dirinya tertarik ikut bisnis ini, Metha mengaku tergiur karena bisnis ini memiliki perizinan lengkap.
Metha juga mengaku pernah bertemu dengan Aufa Syahrizal saat pertemuan semacam sosialisasi mengenai bisnis FEC ini di Aula SMAN 1 Gelumbang.
“Pertama kali bertemu dikenalkan bisnis FEC. Setelah mendengarkan pemaparan Pak Aufa merasa tertarik dan top up sebesar Rp1,5 juta,” bebernya.
Terkait dirinya dilaporkan ke Polda Sumsel? Metha menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian.
Metha sebelumnya dilaporkan emak-emak dari kabupaten Muara Enim, resmi laporkan oknum bhayangkari, mentor investasi bodong FEC ke Polda Sumsel. Kerugian ibu-ibu ini sampai ratusan juta.