Ambruknya rumah tersebut, diduga karena memang kondisinya yang telah buruk atau rapuh karena dimakan usia. Sehingga ambruk secara tiba tiba karena kondisi cuaca tidak hujan pada saat itu.
Dikatakan pemilik rumah, Mukhtar, bahwa kejadian ambruk rumah itu diketahui, selepas dirinya pulang kerja sebagai penjaga malam di Pasar Kayuagung pada pukul 05.00 WIB. Dimana di dalam rumah ia sempat makan dan tidur-tiduran.
“Saat kejadian itu istri saya lagi berada di tengah rumah bersama anak cucu. Dan saya tengah mengemasi barang karena sebelumnya telah sempat mendengar suara “Krak” yang menandakan rumah mau roboh," jelasnya.
Kemudian, sesaaat itu, ia mendengar teriakan. Dengan cepat menangkat istrinya dan Sammie menyuruh anak serta cucu keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri.
"Itu bagian yang roboh bagian tengah, ketika kami berada di dapur, terdengar lagi suara krak dan langsung merobohkan rumah," ucapnya dengan nada sedih.
Dia mengatakan, dalam peristiwa robohnya rumah mereka, masih bersyukur karena tidak ada korban juga. Yakni semuanya bisa selamat saat rumah ambruk.
"Masih tetap bersyukur karena kami selamat, meskipun istrinya mengalami luka lecet di bagian tangan," ujarnya.
Dia menyampaikan, akibat ambruk rumahnya tidak ada yang bisa dihuni karena semuanya rata dengan tanah. Semoga ada bantuan dari pemerintah.
BACA JUGA:Jelang Pilkades, Polres Muara Enim Petakan Tingkat Kerawanan
Di lokasi kejadian Lurah Kelurahan Jua-Jua Abdulah didampingi Ketua RT 01 Hasan Hambali dan Kepala Lingkungan 01 Samsudin langsung membantu korban.
“Kejadian ini adalah musibah, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kita sudah laporkan ke pihak kecamatan kayuagung untuk ditindaklanjuti," kata Lurah. (*)