Untuk itu, jelas Aldo, pemilihan tersebut tentunya sangat penting dalam upaya bersama melestarikan hal tersebut.
”Selain mencari bibit unggul yang bisa mewakili Sumsel di tingkat Nasional. Terpenting dari semua itu, para Ko-Ci inilah yang memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya melestarikan dan sosialisasi termasuk ke edukasi terkait kebudayaan dan seni asli Tionghoa yang sekarang banyak yang mulai punah.
Bukan itu saja, saat ini banyak generasi muda yang tidak bisa berbahasa Mandarin. Semoga ke depan, mereka bisa menjadi motor pelestarian budaya dan seni” pungkasnya. (afi/lia)
BACA JUGA:3 Abad Berdiri, Kelenteng Dewi Kwan Im Palembang, Favorit Warga Tionghoa Belahan Dunia