“BRI sebagai first mover of sustainable banking di Indonesia, terus mendorong praktik-praktik keberlanjutan dengan mendorong peningkatan penggunaan transportasi publik, salah satunya LRT Jabodebek,” ungkapnya.
Selama ini, BRI secara konsisten berupaya mendukung pemerintah dalam mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat, yang tercantum dalah Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC), dan berkontribusi dalam menahan pemanasan suhu bumi.
Oleh karena itu, penggunaan sumber daya ramah lingkungan secara gradual akan terus ditingkatkan.
“BRI tentu menyadari langkah menjaga kelestarian bumi perlu dijalankan sejak sekarang. Kami melihat bahwa penggunaan energi ramah lingkungan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi,” tambah Sunarso.
Ke depan, BRI terus menjalankan bisnisnya dengan menerapkan praktik-praktik ESG. Pada aspek Environmental, misalnya, BRI terus berupaya mendukung pemerintah dalam mengurangi emisi karbon melalui program-program operational eco-efficiency.
Salah satu inisiatifnya adalah penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional kantor. Selain itu, BRI juga telah melakukan peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kantor Pusat BRI, Jakarta Pusat pada tahun 2022 lalu.
Melalui penyediaan SPKLU tersebut, BRI berharap dapat memudahkan pengguna kendaraan listrik sekaligus mendorong masyarakat untuk dapat beralih mengoptimalkan penggunaan energi ramah lingkungan.
Lebih lanjut, di beberapa Unit Kerja, BRI telah bertahap menggunakan mobil dan motor listrik, serta pemasangan panel surya di berbagai unit kerja BRI.
BRI juga menjalankan inisiatif Zero Waste to Landfill yang melibatkan pekerja dalam memilah sampah di lingkungan kantor, serta inisiatif BRI Menanam yang melibatkan partisipasi masyarakat untuk dapat meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.
Selain memperkuat penerapan ESG, melalui inisiatif-inisiatif ini BRI juga turut serta berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).(*)