Prasasti sebagai sumber tak terbantahkan sebagai sumber primer. Sama halnya ketika kita mengetahui adanya Kerajaan Majapahit juga dari prasasti.
Untuk Kerajaan Sriwijaya bukti terkuat di prasasti yang tersebar. Diketahui saat ini terdapat 45 buah prasasti. Baik yang panjang ataupun pendek tulisannya.
Bukti transaksi tidak terbantahkan lagi. Terkait prasasti dan naskah ada yang namanya paliografi.
Paliografi merupakan perkembangan huruf, dan dapat dilihat baru atau sudah lamanya huruf pada prasasti tersebut.
BACA JUGA:Puyang Muara Rambang, Keturunan Raja Kerajaan Sriwijaya
Prasasti juga tidak dapat dipalsukan. Batu prasasti dapat dicek apakah sudah lama atau baru dibikin atau replika itu akan ketahuan.
Dari sisi para Arkeologi juga menyepakati prasasti di Palembang bukti adanya Kerajaan Sriwijaya ialah asli.
Penerjemah tulisannya pun memang betul pada masanya.
Selain dari segi prasasti, juga terbukti dari segi lokasi. Terkait lokalisasi Palembang lemahnya mengenai bukti dikarenakan tidak ada bukti trmpatnya seperti adanya candi.
BACA JUGA:Sekarang Wilayah Pusat Kerajaan Sriwijaya Sudah Jadi Lima Provinsi
Ilustrasi--net
Bedanya dengan Jambi memiliki Candi, sedangkan Palembang tidak. Namun Palembang memiliki puluhan prasasti, kalau Jambi hanya ada sekitar 2 prasasti.
Teori yang bermunculan, bahwa di Palembang dulunya ada candi. Namun di tengah periodeniasasinya berubah dari abad 7 ke abad 21.
Ditengah itu ada masa Kesultanan Palembang, dan sempat Cina masuk juga ke Palembang. Teori mengatakan sebenarnya ada candi namun dihancurkan.(*)