SUMEKS.CO - Farel Aditya dianggap tidak mewakili semangat pantang menyerah orang Medan.
Nangis-nangis usai tidak mau sekolah meski sudah dibayari full dokter Richard Lee.
“Kalian baca sendiri, macam cuma dia yang susah di dunia ini. Kalau aku juga ceritakan kesusahanku di TikTok ini, mungkin juga dibantu kurasa aku sama dokter Richard”, cetus TikToker, Yazid Lubis.
“Lebih susah lagi aku daripada kau”, tambah Yazid Lubis.
“Tapi nggak zaman kita jual cerita kesedihan, nggak zaman”.
“Yang namanya laki-laki itu berjuang sendiri, tapi kalau ada kesempatan kayak gitu jangan disia-siakan”
“Tahu terima kasih kau”, tandas Yazid Lubis.
Tiktoker Yazid Lubis heran, Farel Aditya tidak mewakili orang Medan di perantauan, sekarang nggak zaman jual kesedihan.
“Kok bisa ada orang Medan yang tingkahnya kek kau?,” ujar Yazid di akun TikTok-nya.
Menurutnya, orang dimana-mana sudah sagat tahu, orang Medan itu kambing di kampung sendiri dan banteng kalau di perantauan.