Setelah dicampur dan diaduk menjadi rata, adonan tersebut dimasukkan kembali kedalam telur yang telah dilubangi, lalu lubang pada telur ditutup menggunakan kayu Gabus kemudian dikukus selama 15 menit.
Selanjutnya Telok Ukan siap di santap. Sedangkan untuk rasanya jangan diragukan bila kita menikmatinya terdapat rasa nikmat dan gurih.
Kekayaan kuliner Palembang tidak hanya memuaskan selera tetapi juga mencerminkan warisan budaya dan sejarah kota ini.
Tradisi membuat dan menjual Telok Ukan pada momen Hari Kemerdekaan menunjukkan bagaimana masyarakat Palembang merayakan kemerdekaan dengan cara yang unik dan menghidupkan kembali tradisi kuliner lokal.
BACA JUGA:Bijak Gunakan Akun Media Sosial, Polwan Polres PALI Datangi Sekolah
Asal penamaan makanan Telok Ukan adalah Telur dalam bahasa Palembang disebut Telok sedangkan Ukan berasal dari kata Bukan, karena makanan ini berbentuk telur tetapi ada ciri khasnya diatas telur ada kayu gabus, jadi masyarakat sering menyebutnya ini telur atau bukan, lama kelamaan sering disebut Telok Ukan.
Telok Ukan sendiri dijual dengan harga Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu, telok ukan sendiri biasa dijumpai setiap memperingati Hari Kemerdekaan RI setiap tahunnya.(*)