Sebagaimana telah dijelaskan di dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 286. Dari ayat tersebut diketahui, bahwa batas kemampuan seseorang berbeda-beda dalam menghadapi ujian yang diberikan Allah SWT.
Dari ayat tersebut juga dapat diambil makna, bahwa ketika seseorang mendapatkan cobaan yang berat bahkan terpuruk sekalipun, hendaknya selalu berserah diri kepada Allah SWT.
2. Dihadapkan-Nya kita dengan orang-orang yang tidak menyukai kita
Pada fase ini, seseorang yang hendak dinaikkan derajatnya oleh Allah SWT diuji dengan orang-orang yang tidak menyukai orang tersebut.
Sehingga, orang tersebut akan dihadapkan seolah-olah berada di titik yang paling lemah. Dimana, ketika orang tersebut sedang berusaha menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya.
Namun, ternyata justru pada saat itu banyak sekali orang-orang yang ingin mendzalimi, hingga melukai orang pilihan itu. Ini tentu ujian yang sangat berat, dikarenakan manusia berdampingan dengan banyak orang.
Situasi ini yang membuat seseorang seharusnya memahami keadaan. Dan situasi yang sedang dihadapi tersebut, hendaknya tidak membuat diri untuk membenci orang lain.
Namun, yang harus dilakukan sebaiknya mendoakan orang yang mendzalimi tersebut. Karena, seseorang harus menyadari bahwa apa yang terjadi tersebut merupakan kehendak Allah SWT.
3. Mengalami kesedihan yang tiada hentinya
Ketika mengalami kesedihan di dalam situasi ini, dan ketika menghadapi masalah yang datang bertubi-tubi dan membuat kesedihan yang berkepanjangan, akan banyak masalah yang dialami, baik masalah yang besar maupun masalah yang kecil.
Hal tersebut adalah salah satu tanda bahwa Allah SWT sangat menyayangi hamba-Nya. Masalah yang dialami, menjadi alasan untuk bersedih dan mengeluh merupakan suatu kewajaran.
Tetapi, janganlah bersedih dan berputus asa pada pertolongan Allah SWT. Karena, Allah SWT juga selalu bersama hamba-Nya meskipun dalam keadaan sedih sekalipun, Allah SWT akan memberikan kenikmatan ketika hamba-Nya berhasil melewati ujian kehidupan. *