BACA JUGA:Memalukan! Gusdur Bongkar Lulusan Al Zaytun Tidak Bisa Apa-apa
Ia pun melabeli bila itu seorang pejabat yang mendukung pondok pesantren yang berada di Indramayu, Jawa Barat itu, merupakan pejabat koruptor. Bila intelektual, adalah intelektual pedang.
“Kalau peneliti yah peneliti goblok, kalau ada media yang membela Zaytun pasti media yang cuma cari makan alias media bayaran. Ya kalau ada orangtua yang belai Zaytun ya orangtua yang durhaka dan gak punya hati nurani,” ujarnya.
Gus Dur juga sempat membocorkan bila Al Zaytun merupakan milik Presiden RI kedua Soeharto.
“Beliau (Soeharto) dulu punya obsesi At Tien dan Al Zaytun. Pak Harto tahu semua yang dikerjakan si Panji Gumilang,” ungkap Gus Dur.
Menurut Gus Dus, Ponpes Al Zaytun tidak memberikan keuntungan positif bagi Indonesia.
Saat itu, Gus Dur belum merasakan adanya dampak signifikan yang diciptakan dari studi di pondok pesantren tersebut yang membawanya kepada pemikiran bahwa tahun tersebut akan menjadi akhir bagi Al Zaytun.
“Masyarakat di sana resah dan menganggap Al Zaytun enggak membawa manfaat apa-apa. Tanah mereka dirampas dan dibayar seenaknya. Al Zaytun itu hanya membangun propaganda kebaikan dan kesuksesannya sendiri. Yang begini enggak akan lama. Saya pikir tahun ini akan jadi tahun terakhir buat Al Zaytun,” ujar Gus Dur dengan penuh penekanan. *