“Saya pernah contohkan misalnya adalah pelaku bom Bali, yang ketika pengungkapan kasus itu di laptop pelaku ini di desktopnya adavideo po**. Sebetulnya itu ‘kan untuk mengelabuhi aparat gitu,” ungkapnya.
Sebagaimana juga dilakukan oleh Panji Gumilang.
“Sebenarnya ketika kita melihat perkembangan kasus ini yang menjadi tanda tanya besar ketika ada tokoh Yahudi, sebagai pendukung Israel, pendeta-pendeta kristen dan kemudian tokoh-tokoh komunis ada anak DN Aidit ada disitu,” paparnya.
“Kemudian mereka ikut intervensi ajaran interal Islam. Ini ‘kan kasus yang diangkat yang ramai di pubik ini ‘kan soal penistaan agama,” tegas Najih Arromadloni.
Bagaimana mungkin tokoh-tokoh non muslim ikut intervensi masalah ajara-ajaran internal umat Islam?
“Kalau persoalan kenegaraan okelah, muamalah itu sangat oke, tapi ini mestinya ketika sudah menyangkut internal ajaran ‘kan harus saling menghormati,” cetus Najih Arromadloni.
Itu penyelesaiaan ada di dalam umat Islam sendiri. “Dan kita tak boleh melupakan banyaknya korban,” ingatnya.
Jadi pemerintah, lanjut Najih Arromadloni kalau tidak sampai menuntaskan persoaaln ini berarti pemerintah gagal melindungi masyarakatnya dari kezaliman.
“Atas Dugaan tindak pidana Panji Gumilang dan juga dari propaganda-propaganda dugaan penistaan agama yang dilakukan Panji Gumilang,” paparnya.
“Jadi kalau kita lihat banyak dari korban-korban penyerobotan tanah yeng orang masyarakat Indramayu sana takut lho pada Panji Gumilang,” ungkapnya.
BACA JUGA:HADEUH! Batal Gugat Mahfud MD, Panji Gumilang Kini Malah Gugat Gubernur Jabar Ridwan Kamil
“Takut sekali kalau tanahnya direbut. Kemudian testimoni dari mantan (NII) ada yang sampai menangis karena keluarga pernah putus silaturhim dan seterusnya,” papar M Najih Arromadloni.
“Yang ini harus diperhatikan Pemerintah sedang diuji, apakah masih sama seperti yang dulu, atau kali ini punya ketegasan?,” tandasnya. *