Alumni FISIP Unsri Dukung Prof Alfitri Jadi Rektor, Yakin Bawa Perubahan Bagi Civitas Akademik dan Mahasiswa
SUMEKS.CO - Dukungan terus berdatangan dari alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya (Unsri) untuk Prof Dr Al Fitri, MSi (Dekan FISIP Unsri) agar bisa memimpin sebagai Rektor, menggantikan Prof DR Ir Anies Saggaf MSCF,IPU,ASEAN Eng.
Sosok yang akan memimpin Unsri menggantikan Prof DR Ir Anies Saggaf MSCF,IPU,ASEAN Eng, hingga saat ini masih menunggu hasil keputusan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kendati demikian, beberapa alumni Unsri turut memberikan pandangan atas tiga nama yang diusulkan menjadi Rektor periode 2023-2027 mendatang.
BACA JUGA:Misi Inspiratif Prof Dr Al Fitri MSi untuk Unsri yang Lebih Inklusif dan Berkelanjutan
Ketiga nama tersebut yakni, Prof Dr Taufiq SE MSi (Wakil Rektor Bidang Umum, Kepegawaian dan Keuangan Unsri), Prof Dr Iskhaq Iskandar MSc (Kepala LLDIKTI Wilayah 2), dan Prof Dr Al Fitri, MSi (Dekan FISIP Unsri).
Diantara tiga nama tersebut, digadang-gadang memiliki kriteria yang pas untuk memimpin Unsri. Nama tersebut adalah Prof Dr Al Fitri, MSi.
M Haekal Al Haffafah, S Sos, M Sos, salah satu alumni FISIP Unsri mengungkapkan, sosok yang diyakini bisa membawa perubahan untuk Unsri yakni memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
Menurut Haekal, keresahan dan aspirasi civitas akademik harus dijawab dengan menghadirkan figur yang mumpuni, paket lengkap itu ada pada Prof Alfitri.
"Ya, saya kira semua kriteria itu ada ada Prof Alfitri," ungkapnya saat dibincangi SUMEKS.CO via telephone, Minggu 23 Juli 2023.
Dikatakan Haekal, sosok pemimpin Unsri itu harus role model, selain gagasan, ide inklusif, target international, mestilah juga paham prinsip-prinsip kepemimpinan.
Selain itu, sosok Rektor kedepan harus terbiasa dengan kritik, tak terjebak dalam nuansa irisan sektoral.
Haekal pun menilai, Rektor harus menjadi jembatan dan solusi antara kepentingan birokasi akademik dan kepentingan mahasiswa secara luas.
"Tentu menjadi seorang pemimpin harus bisa menjembatani dan memberi solusi," timpal Haekal.