“Sebuah adat yang begitu sakral digunakan untuk mengawinkan anjingnya teman-teman,” katanya.
“Kita sebagai generasi yang peduli negeri memohon kepada seluruh sesepuh Jawa segera tindak oknum-oknum seperti ini,” pintanya.
“Agar kita sebagai bangsa bisa menghargai apa yang telah ditinggalkan oleh para leluhur kita,” katanya.
Adat Jawa yang adiluhung bersumber langsung Keraton Yogyakarta dan Surakarta sudah dijaga sejak lama.
Tapi tahun ini, malah anjing nikah pakai adat Jawa dan tentu mengundang kemarahan.
Ki Abeje Janoko, Ketua Persatuan Pembiwara Republik Indonesia atau PEPARI, sekaligus Ketua Paguyuban Panatacara Yogyakarta atau PPY menyampaikan somasinya
Ki Abeje Janoko protes keras dan siap layangkan somasi.
Acara nikah anjing pakai adat Jawa, kata Ki Abeje Janoko, sangat menciderai nilai-nilai budaya yang adiluhung.
“Kami merasa mendapat pelecehan dari pelaksanaan acara itu,” tegas Ki Abeje Janoko.
Pasangan anjing kok nikah pakai adat Jawa. Peristiwa ini membuat Paguyuban Penatacara Yogyakarta geram.
Mereka kasih waktu penyelenggara acara untuk minta maaf 3 kali 24 jam.
Jika tidak akan digugat!
Ki Abeje Janoko, sebagai pelaku seni dalam dunIa jasa wedding angkat bicara.