“Bukannya senang, saya justru takut pembangunan pabrik bisa terhenti gara-gara fenomena gas alam dan usaha saya tidak berjalan. Rencana saya, sumur bor ditutup dan mau buat sumur biasa saja diseberangnya,” tukasnya.
Sebenarnya, dia berharap pemerintah segera mencarikan solusi untuk dilakukan pengecekan gas tersebut, agar peristiwa ini selesai secara tuntas.
“Saya minta pemerintah turun tangan biar cepat tuntas, kalau sudah ada hasilnya saya bisa segera menjalankan usaha pabrik tahu ini,” ucapnya. (*)