Realisasi Seret, Harnojoyo Evaluasi Capaian PAD Kota Palembang, BPBD Ajukan Revisi

Senin 17-07-2023,14:39 WIB
Reporter : Naba Anwar
Editor : Rappi

"Secara persentase kita tahun lalu sudah 33 persen. Persentase kita menurun dikarenakan target kita yang terlalu besar," tuturnya.

BPPD Palembang Ajukan Revisi Target PAD Tahun 2023

Kepala Badan Pengelolaan Pajak Daerah (BPPD) Kota Palembang, Herly Kurniawan mengajukan revisi target PAD tahun 2023.

Pasalnya target PAD Kota Palembang menurut Herly sangat besar melebihi potensi yang ada, sehingga sulit tercapai. 

BACA JUGA:Pemutihan Pajak Kendaraan, PAD Meningkat

"Kita mengajukan revisi penurunan target PAD targetnya melalui batas potensi kita," ungkapnya kepada SUMEKS.CO di Kantor BPPD Kota Palembang, Senin 17 Juli 2023.

Herly menjelaskan, target PAD Palembang tahun 2023 sebesar Rp 1.239.737.000. Sementara tahun 2022 hanya Rp 1.070.387.000. 

"Jumlah tersebut berbanding jauh dari tahun kemarin. Kemarin tercapai melebihi target Rp 1,1 triluin dikarenakan ada pembayaran dari Pertamina yang harusnya dibayarkan tahun 2023 telah dibayarkan tahun 2022," jelasnya. 

Lanjut Herly menuturkan, target PAD tahun 2023 yang ditetapkan tersebut melebihi potensi yang ada saat ini. 

BACA JUGA:Minta Diknas Evaluasi PPDB Hingga Ajak Siswa Hindari Tawuran, Pesan Wako Palembang Harnojoyo Saat Apel Pagi

"Saya telah menghitung potensi kita semuanya ada di Rp 1,09 triliun maka itulah yang harus kita targetkan, maka saya mengajukan angka tersebut," tuturnya. 

Menurut Herly, penetapan target tersebut tidak menyesuaikan pendapatan dengan belanja. 

"Seharusnya kan pendapatan dulu baru menyesuaikan belanja. Kalau menghitung belanja dulu baru menyesuaikan pendapatan pastinya tidak sesuai hitungannya. Pendapatan lebih kecil dari belanja akhirnya uang dari mana? kalau begitu berarti nyuruh saya jadi tukang sulap," ucapnya. 

Herly menyebutkan, telah mengajukan revisi penurunan target PAD Palembang di angka Rp 1,09 triliun. Saat ini prosesnya masih dikaji kembali. 

BACA JUGA:Jelang Rencana Honorer Dihapus Akhir Tahun Ini, Muncul Istilah PPPK Part Time, Katanya Ini Sih Bukan Solusi

"Potensinya memang di angka segitu, kalau Rp 1,1 triliun pun saya tidak yakin apalagi Rp 1,2 triliun. Itu sama saja maksa saya jadi tukang sulap," tukasnya.(*)

Kategori :