Santri Al Zaytun Wajib Pakai Jas, Teriak-teriak Membangun Kebudayaan, Panji Gumilang Tak Tahu Sejarah Jas
SUMEKS.CO - Panji Gumilang mewajibkan santrinya menggunakan jas saat berada dalam Ponpes Al Zaytun. Ia pun teriak-teriak Al Zaytun sebagai pembangun kebudayaan dan peradaban.
Namun, pimpinan Al Zaytun itu tidak tahu sejarah munculnya jas. Jas pertama kali digunakan orang Eropa tahun 1600 an, untuk melindungi tubuh dari udara dingin.
"Kalau kalian di masyarakat, sholat mengikuti gaya masyarakat, oke. Tapi kalau sudah masuk ke dalam kampus ini, kampus kita ini, yang kita bangun sejak awal ini, mari kita masuk ke dalam kampus pembangunan kebudayaan, membangun peradaban," kata Panji Gumilang.
BACA JUGA:Diplomasi Kerupuk Ala Panji Gumilang, Netizen: Omonganmu Empuk Tapi Penuh Muslihat
Ia mencontohkan, bila santrinya pulang kampung, melaksanakan sholat Jumat, ada yang menggunakan pakaian jubah, koko dan sebagian, silahkan saja. Namun, saat sudah berada di Al Zaytun, wajib menggunakan jas.
"Kalau sudah di sini (Al Zaytun), sholat berjamaah, seperti ini, pakaiannya seperti ini. Kalau warna silakan, mau warna hitam, mau kuning, no problema. Pakaianmu yang necis, di masjid yang necis, ukurannya apa? Necis," ujarnya.
"Bahasa apa necis itu? Nggak tahu bahasa apa itu, dulu orang tua zaman Belanda mengatakan necis," katanya.