Sejak menyelesaikan sekolah dasar di desanya, Ratu Dewa memutuskan untuk merantau ke Ibu Kota Sumsel.
Mulai dari SMP hingga kuliah, Dewa menghabiskan waktunya di Kota Palembang.
Dalam keluarga sederhana dengan ibu sebagai petani dan ayah sebagai guru, Ratu Dewa sejak kecil bercita-cita menjadi insinyur pertanian.
Namun, ketika kuliah Ratu Dewa masuk ke kampus IAIN Raden Fatah Palembang.
Setelah menghabiskan empat tahun belajar di IAIN Raden Fatah Palembang, dia pun menyelesaikan gelar sarjana.
Setelah itu, Ratu Dewa pernah menjadi dosen luar biasa.
Kemudian, Ratu Dewa diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil di Dinas Penerangan Sumsel pada tahun 1993.
Pada saat dia berpangkat 3B menjadi staf khusus Kepala Kantor Wilayah Penerangan, dan kemudian diangkat menjadi Kepala Seksi Perencanaan Operasional Penerangan.
Ketika Dinas Penerangan dibubarkan, dia dipindahkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi ke kantor Gubernur, di mana dia menjadi staf khusus di Tata Usaha saat Gubernur Rosyihan Arsyad menjabat.
Selain itu, Ratu Dewa juga pernah menjabat sebagai Kepala Bagian dan Kepala Subbagian Humas Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Ketika ditugaskan di Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informatika Sumsel, dia sempat diperpanjang selama kurang lebih satu tahun.
Pada saat itu, dia memutuskan untuk melanjutkan studi S2 di Universitas Sriwijaya (Unsri).
Setelah pindah ke Pemerintah Kota Palembang, dia dipercaya untuk menjabat sebagai Kepala Bagian Humas dan Protokol.
Kemudian menjadi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Palembang, dan menjabat sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Perlindungan Masyarakat (BKPSM) Kota Palembang.
Karier Ratu Dewa semakin menanjak setelah pindah ke Pemerintah Kota Palembang.