Budi banyak bertukar pikiran dan berusaha mencari cara agar kopi liberica semakin berkembang di Indragiri Hilir, Negeri Seribu Parit.
“Saya mendapat jawaban-jawaban dari masalah yang dihadapi. Saya menemukan arah yang dapat membuat budi daya kopi ini terus berkembang,” ucapnya.
Upaya pendampingan dari pihak perusahaan telah memberikan banyak perubahan bagi Budi, yang kini tergabung dalam Kelompok Tani Karya Lestari bersama 8 orang lainnya.
“Dulu kami tidak memiliki banyak pohon kopi, mungkin hanya seratusan pohon di pekarangan. Saat ini kami bisa memperbanyak pohon kopi hingga 2.000 pohon yang tersebar hingga ke 9 desa di Keritang,” ujar Budi yang merasa senang karena bibit kopinya semakin dikenal luas.
Ketua Kelompok Tani Karya Lestari, Mardi, juga merasakan manfaat dari kehadiran Sinar Mas Agribusiness and Food dalam pengembangan usaha kopi ini.
“Dukungan sarana produksi kopi juga sangat membantu dalam menghasilkan produk yang lebih baik. Kami dibantu beberapa alat pengolah kopi yaitu pemecah biji kopi, alat sangrai, kemudian alat mengubah biji menjadi bubuk kopi,” ungkap Mardi.
BACA JUGA:Bacaleg di OKU Timur Ditemukan Istri Gantung Diri di Garasi Rumah, Sempat Main TikTok Bersama
Menurut Mardi, terdapat peningkatan hasil produksi berkat kehadiran alat-alat tersebut. Sebelumnya, jika menggunakan cara tradisional, 1 kilogram biji kopi hanya dapat diolah menjadi 6 ons kopi bubuk.
Sementara dengan menggunakan peralatan, jumlah biji yang sama dapat diolah menjadi 7,5 ons kopi bubuk atau 1,5 ons lebih banyak.
“Tekstur dan rasanya juga jadi lebih baik. Selain itu, waktu dan tenaga yang dikeluarkan pun lebih efisien,” katanya.
Menurut Budi, berbagai pendampingan mulai dari teknik budi daya, pengolahan, manajemen kelompok, hingga pengemasan dan pemasaran, membuat produknya menjadi lebih baik dan semakin dikenal masyarakat luas.
BACA JUGA:Danau Ulak Libok Kemang, Musi Banyuasin, Menyajikan Pemandangan Alam Nan Asri dan Udara Sejuk
Ia pun bersyukur karena mampu mendapatkan penghasilan tambahan dari usaha kopi yang diberi nama ‘Lestari Liberica’ ini.
“Alhamdulillah dalam satu pekan minimal ada pesanan 2 kilogram kopi bubuk. Usaha sampingan ini sangat bermanfaat bagi kami untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama ketika harga pinang dan kelapa sedang rendah,” ungkap Budi.
Ia pun merasa bersyukur karena perusahaan telah membantu pelengkapan administrasi usaha seperti sertifikat halal dan Nomor Induk Berusaha (NIB) sehingga usahanya bisa kian profesional.