Laki-laki kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat pada 26 Oktober 1965 itu, bukanlah seorang ahli Quran. Bahkan, endeta Saifuddin Ibrahim ternyata bukan siapa-siapa saat masih berada di Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Laki-laki pindah keyakinan dari Islam ke Kristen alias Murtadin itu, cuma ngaku-ngaku ahli Al Quran.
Awalnya dalam akun TikToknya, Reza menjawab pertanyaanakun @ ibe1988 pasa kolom komentar, Bang berarti perna dihajar oleh Saifuddin Ibrahim? Lalu Reza pun menjawab, bila laki-laki yang disebut Saifuddin Ibrahim itu lebih dikenal dengan nama Boim di kalangan santri Al Zaytun.
"Saifuddin Ibrahim jabatannya lumayan tinggi. Karena termasuk dari dewan guru. Saya tahu dewan guru itu tidak diberikan jam ngajar khusus. Tidak seperti guru lain yang punya jam pelajaran khusus dan mata pelajaran khusus," ungkap Reza.
Ia menjelaskan, dalam stuktur Pondok Pesantren Al Zaytun, ada tingkatan. Tingkatan pertama atau tertinggi merupakan Syech Al Zaytun, yang dijabat Panji Gumilang. Kemudian ada eksponen, lalu eksekutif, kemudian dewan guru. Saifuddin Ibrahim berada di posisi dewan guru.
Selama mondok di Al Zaytun atau sejak tahun 2002 hingga 2008, Reza mengungkapkan tidak perna diajar oleh Boim. Namun, sosok Boim bukan dikenal sebagai sosok yang cerdas atau berilmu seperti pengakuannya, setelah menjadi pendeta.
"Saya pribadi nggak perna diajar oleh Boim.
Dia disana itu terkenal guru yang paling kiler. Suka nampol-nampolin (nabok) orang," ujar Reza yang viral lantaran menantang netizen mencari perbedaan ijazah Aliyah dan Tsanawiyah Al Zaytun miliknya.
BACA JUGA:Alumni Al Zaytun Dinikahi Yahudi, Bukan Mengecam, Teman-teman Alumni Sampaikan Ucapan Selamat
Reza pun berpesan agar tidak percaya dengan ucap Boim, yang kerap mengklaim sebagai ahli Al Quran atau pun tafsir. Selama 6 tahun mondok di Al Zaytun, Reza belum perna melihat Boim jadi imam shalat.
"Kalau Si Boim itu ngumbar-ngumbar, saya ini ahli Quran, saya ini ahli tafsir, saya ini pengajar, alah apa itu? Jangan didengar itu, sotoy aja dia. Saya belum perna lihat Boim itu jadi imam shalat, selama saya disana loh ya. Saya belum perna lihat," tegas pria berkaca mata ini.
Harusnya, sambung Reza, kalau Boim ahli tafsir, ahli Al Quran, dialah yang paling pas jadi imam di Al Zaytun. Apalagi posisinya saat itu cukup tinggi berada di dewan guru. Tapi hal itu tidak ada, Boim hanya mengaku-ngaku.
"Tapi perna saya dengar dia ngajar di kelas atas angkatan atas, nggak tau persis ngajar apa, kapan ngajarnya. Tapi angkatan saya enggak, saya angkat 4," beberapa Reza.
BACA JUGA:GAWAT! Habib Bahar bin Smith Ajak Umat Islam se-Indonesia Ratakan Ponpes Al Zaytun Indramayu
Dia menceritakan, bila masing-masing angkatan santri Al Zaytun menempati gedung sendiri-sendiri. Angkatan 1 di gedung Abu Bakar, disitu juga ruang eksponen dan ruang dewan guru.