Menurut Pak Ndul seseorang itu jangan pernah menaruh ilmu diatas kesombongannya.
“Bagaimana ini Pak?”, jawa seorang pewawancara pada Pak Ndul.
“Waduh…!!! Waduh…!!!”, jawab Pak Ndul mengawali narasinya.
“Yang hafal Al Quran saja kadang masih tidak menjalankan perintah Allah, dan kadang masih melanggar larangan Allah, apalagi yang tidak hafal,” tuturnya.
Menurut Pak Ndul, bagaimana mau salat kalau tidak hafal surat Alfatihah, dan setidak-tidaknya surat-surat pendek di dalam Al Quran.
“Apa selamanya itu kita bawa kerpe’an bacaan salat?,” cetusnya.
Kata Pak Ndul, statemen bahwa Al Quran jangan dihafalkan dan kerjakan apa yang diperintahkan Quran?
“Ini tidak benar karena tidak menyertakan kata ‘hanya’ atau ‘cuma’,” kritiknya.
Bukankah dia (Panji Gumilang), Lanjut Pak Ndul, juga mengutip perkataan Al Quran yang sudah dia hafalkan?!
“Bukankah di Al Zaytun ada program one month one juz-nya,” ungkapnya.
“Al Quran itu tidak sependek Assalamualaikum mas,” tegasnya.
“Menganalogikan burung beo pun bisa Assalamualikan. Ini jelas merendahkan, meremehkan, mengangap tidak bergunanya orang-orang dan anak-anak yang menghafal Al Quran,” tudingnya.
“Bukankah kira sekarang ini bisa menghafal, bisa membaca Al Quran itu karena para sahabat-sahabat nabi menghafalkan Al Quran,” ujarnya Pak Ndul mengingatkan.