Misalkan di Indonesia waktu magrib pukul 18.00 WIB.
Saat magrib di Indonesia itu, bisa jadi posisi hilal belum wujud ataupun ketinggiannya belum mencukupi sarat penetapan pergantian bulan berikutnya.
Nah, di Arab Saudi waktu magribnya berjarak lebih kurang 4 jam kemudian atau 4 jam setelah waktu Magrib di Indonesia.
Dalam rentan waktu 4 jam ini, posisi bulanterus naik.
BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Gelar Apel Menjelang Cuti Bersama Hari Raya Idul Adha
Di saat matahari tenggelam di Arab Saudi, kemungkinan besar hilal terlihat sangat besar, karena jauh lebih tinggi dibandingkan saat maghrib di Indonesia.
Sehingga sarat-sarat pergantian bulanpun sudah terpenuhi.
Karenanya Arab Saudi menetapkan besoknya sebagai pergantian bulan ataupun Idul Adha.
Sebelumnya, Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam tayangan Youtubenya tahun 2022 pernah mendapati pertanyaan dari jemaahnya.
Apakah ikut berlabaran Idul Adha versi Makkah atau Pekanbaru.
BACA JUGA:Polisi Amankan 3 Pelaku Penyulingan Minyak Illegal yang Terbakar di Babat Toman Muba
UAS menjawab bahwa Makah dan Pekanbaru memiliki mathla’ (saat terbitnya hilal di suatu wilayah atau negara). sendiri.
"Makkah tu punya mathla' sendiri, Pekanbaru punya mathla' sendiri,” kata UAS.
Makkah punya syuruq sendiri, begitu juga Pekanbaru memiliki syuruq sendiri.
“Tak sama. Mana bisa kita ikut Makkah.
Kalau kita di Pekanbaru ikut Makkah. Berarti salat zuhur kita jam 15.30 WIB,” kata UAS