“Mending tidak hafal tapi dikerjakan maka ini lebih bermanfaat”, lanjut Pak Ndul.
“Mungkin..ini..benar, tapi bukan begini konsepnya mase,” tandasnya.
“Kalau semua orang mengikuti apa yang diperintahkan oleh orang ini (Panji Gumilang) bisa hilang, bisa habis para penghafal Quran,” jelas Pak Ndul lagi.
“Retorika asumsi ini salah! Karena kebaikan itu harus di maksimais, harus diempesais, bukan dihalangi, bukan dicegah, bukan dilarang,” urainya.
“Idealnya bila mampu, Al Quran itu kita baca, kita hafalkan, kita pelajari, kita amalkan, semampu kita,” tegasnya.
“Dan jangan kira mas semua orang itu mampu atau diberikan kepercayaan oleh Allah, ditulis di hatinya semua firman-firmannya,” jelasnya.
“Tidak semua mas”.
“Tidak semudah itu mas”.
“Burung Beo pun bisa Asalamualaikum”.
“Dan itu kau sandingkan dengan statemen Al Quran jangan dihafal”, tutup Pak Ndul.
Pewawancara diakhir video bertanya: “Ada SMS Mas?”.
“Benar juga sih, kerjakan apa yang diperintah Quran, tapi kalau anda mengerjakan apa-apa yang diperitahkan oleh Al Quran dengan benar. Ala fahmi sahabah seperti pemahaman orang-orang terdahulu, yang soleh, tentu anda tidak akan seperti ini,” ingat Pak Ndul.
“Ini SMS-nya mas!”, jawab Pak Ndul.