"Hasilnya, secara ideologi, tidak ada NII. Jadi tidak bernapaskan NII. Ini justru wawasannya kebangsaan. Disitu ada gedung pembelajaran Soeharto, Soekarno, Bung Hatta," kata Hendropriyono, yang merupakan Kepala BIN pertama.
Saat peletakan batu pertama, Hendropriyono mewakili Megawati untuk gedung Soekarno. Secara ideologis, kata Hendropriyono, Al Zaytun tidak ada penyimpangan.
Hendropriyono beralasan, pihaknya hanya menyelidiki ideologi politik saja. Hasilnya tidak ada penyimpangan.
"Tidak ada apa-apa. Mereka tetap ngerti, pancasila ngerti. Semua ngerti. Jadi buat saya tugas saya selesai," katanya.
Menurut Hendropriyono, tuduhan Panji Gumilang itu NII. Sehingga Al Zaytun juga dianggap NII. Sehingga dirinya bela mati-matian.
Hendropriyono pun mengingatkan, jangan intelejen selalu dibilang tukang rekayasa.
"Laporan kepada presiden, mulai dari Kapolri, BIN, Panglima TNI, Menteri Agama dan Mendagri, menyampaikan laporan, tidak ada tanda-tanda ada indikasi penyimpangan ideologi," kata Hendropriyono.
BACA JUGA:Babak Baru Kontroversi Panji Gumilang, Dilaporkan ke Bareskrim Polri Gegara Dugaan Penistaan Agama
Hendropriyono mengaku, dua kali datang ke Al Zaytun. Pertama dirinya mewakili Megawati peletakan batu pertama gedung Soekarno.
"Kedua, Panji Gumilang mengundang Hendropriyono dalam pernikahan anaknya di Al Zaytun. Banyak juga pejabat datang," ungkap Hendropriyono.
Meski pernyataan Hendropriyono ini bertolak belakang dengan pengakuan Pendiri Yayasan Pesantren Indonesia, Imam Suprianto dalam program salah satu televisi swasta nasional.
Imam pun blak-blakan menyebut "Pak Kumis" sebagai pemilik Al Zaytun. Bahkan, selama berpuluh-puluh tahun tidak tersentuh segala persoalan di Al Zaytun, lantaran sosok Pak Kumis itu.
BACA JUGA:KREATIF! Konten Kreator Ini Sentil Panji Gumilang, Desak Tutup Ponpes Al Zaytun Lewat Puisi
"Kan dulu semua orang maklum. Orang-orang umum sudah (tahu). Eh jangan mainan Zaytun loh, itukan punya Pak Kumis, katanya gitu kan. Itu orang tahu siapa Pak Kumis itu," kata Imam.
Tapi, kata Imam, selanjutnya Pak Kumis mendelegasikan Al Zaytun kepada generasi lebih muda. Sehingga posisinya saat ini diurus kelompok lebih muda.