Wali Santri Al Zaytun Pewakilan 3 Provinsi Berbicara, Tidak Ada yang Istimewa di Zaytun
SUMEKS.CO - Wali santri/santriwati Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, yang berasal dari 3 provinsi di Pulau Jawa, berbicara. Namun, tidak ada yang istimewa dari penyampaian pesan dan kesan wali santri itu.
Yang ada dalam video itu, wali santri Al Zaytun Indramayu menyebutkan sedekah kepada Al Zaytun, dengan jumlah cukup fantastis. Video yang beredar itu merupakan peringatan 1 Muharram 1444 H di Al Zaytun.
Belakangan potongan videonya viral di media sosial, gara-gara salam shalom alaichem.
Wali santri perwakilan Jawa Timur, Rudiyanto mengajak seluruh wali santri, tetap terus membangun bersama. Sehingga cita-cita besar membangun membangun LKM Rahmatan Lil Alamin dapat terwujud.
“Para wali santri sebagai wujud menciptakan Indonesia kuat dalam pembangunan periode kedua. Kami seluruh wali santri menyampaikan sodakoh sejumlah Rp 255.700.000,” kata Rudiyanto.
Wali santri perwakilan Jawa Tengah Totok Dwi Hananto juga diberikan kesempatan memberikan kesan dan pesan. Menurut Totok, wali santri sangat bersyukur kepada Syekh Panji Gumilang yang selalu memberikan bimbingan dan wawasan.
“Pada satu ketika, pertama kali diajak melihat pembangunan kapal di Samudra Biru. Ditanya oleh syekh: Tahu nggak, Nabi Nuh bikin kapal belajarnya dari mana? Ketika itu, kami kaget. Sebuah pertanyaan yang tidak pernah disangka,” kata Totok.
BACA JUGA:Terungkap! Ma'ruf Amin Rekomendasikan Bubarkan Ponpes Al Zaytun, Namun Dicuekin Pemerintah
Dalam posisi bengong lantaran tidak bisa menjawab pertanyaan dari Panji Gumilang, kata Totok, Panji Gumilang kembali melontarkan kalimat, kita bisa bikin kapal dengan belajar dari alam.
“Mari kita dukung bersama ajakan Syekh (Panji Gumilang). Jadilah orang yang bisa digerakan, jangan jadi orang yang tidak bisa digerakan. Mari kita maju, maju, terus maju, maju membangun negara,” ajak Totok.
Dalam video itu juga perwakilan wali santri Jawa Barat, Usep Saepulloh juga diberikan kesempatan menyampaikan pesan dan kesannya.
“Pendidikan menciptakan habit atau kebiasaan hidup yang positif. Pengajaran itu ada di kelas. Pendidikan ada di seluruh area,” bebernya.
BACA JUGA:Ribuan Massa Pendukung Al Zaytun Sudah Berjaga Sambut Pendemo Jilid 2 dengan Semangat