Yakni tentang mayat Firaun yang tewas karena tenggelam di dasar laut dan pengawetan jasad tersebut.
Laporan itu diberi judul ‘Mumi Firaun’ Sebuah Penelitian Medis Modern. Judul aslinya “Les Momies des Pharaon et la Midecine”
Saat sibuk menyiapkan laporan dan tulisan tersebut, salah seorang rekannya membisikkan sesuatu ke telinga Bucaille.
“Jangan tergesa-gesa, karena sesungguhnya kaum muslimin dalam Alquran telah berbicara tentang tenggelamnya mumi ini ribuan tahun lalu,” bisiknya, dikutip dari buku Mualaf Dunia karya Husni Fauziy.
BACA JUGA:Kisah Mualaf Gadis Cantik Asal Jepang yang Membuat sang Nenek Juga Masuk Islam
Bucaille mulai berpikir bagaimana mungkin itu terjadi. Mumi Firaun baru ditemukan tahun 1898 M, sementara Alquran sudah memberitakan hal itu ribuan tahun lalu
Setelah perbaikan terhadap mayat dan pemumiannya, Pemerintah Prancis mengembalikan mumi tersebut ke Mesir.
Namun dirinya masih bertanya bagaimana kaum muslimin sudah mengetahui hal tersebut?
Berawal dari sinilah teradi perbincangannya dengan ilmuwan Muslim untuk kali pertamanya.
Dia bertanya tentag kehidupan Nabi Musa as. Kemudian perbuatan yang dilakukan Firaun dan cerita pengejaran terhadap Musa hingga tenggelam dan bagaimana jasad Firaun diselamatkan.
Maka berdirilah salah satu ilmuwan Muslim. Dia membuka Alquran dan membacakan Firman Allah untuk Bucaille:
Ilmuan Muslim itu membacakan Surat Yunus ayat 92
Artinya : “Maka pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami,”( QS Yunus:92)
Ayat ini sungguh menyentuh hatu Bucaille. Dia mengatakan ayat Alquran itu masuk akal dan mendorong saint untuk maju.