“Sesuai aturan, almarhum juga akan dibadalhajikan oleh petugas,” bebernya.
Program badal haji ini merupakan bagian dari layanan yang disiapkan pemerintah bagi jemaah yang memenuhi kriteria.
Pertama, jemaah yang meninggal di asrama haji embarkasi atau embarkasi antara, saat dalam perjalanan ke Arab Saudi atau di Arab Saudi sebelum wukuf.
Kedua, untuk jemaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan. Terakhir jemaah yang mengalami gangguan jiwa.
Syafitri berharap, para jemaah menjaga kondisi kesehatan sebaik mungkin untuk menghadapi puncak haji 8-13 Zulhijjah.
Mengingat cuaca Mekah semakin panas, para jemaah diimbau untuk melaksanakan salat zuhur dan ashar di mushola atau kamar hotel.
“Jangan karena saking semangatnya beribadah sunah, justru lalai dengan kondisi kesehatan. Perhatikan dan ikuti arahan dari para petugas. Jangan sungkan minta bantuan. Banyak mengonsumsi air putih dan vitamin,” tukasnya.
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasannya Nenek Salmi Minta Pulang Saat Tiba di Asrama Haji
Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Sumsel H Armet Dachil menjelaskan, hingga hari ini Embarkasi Palembang telah memberangkatkan 5.023 jemaah.
Rinciannya, 3.890 jemaah asal Sumsel, 1.064 asal Babel, dan 69 petugas kloter.
Menurut Armet, seluruh jamaah Sumsel yang diberangkatkan ke Medinah saat ini sudah berada di Kota Mekah.
“Untuk Embarkasi Palembang, tinggal jemaah Babel yang masih berada di Medinah,” tukasnya. (gti)