4 Keistimewaan Salat Tahajud, Ustaz Adi Hidayat: Allah yang Menuntun Langsung Keluar dari Kesulitan

Minggu 04-06-2023,17:30 WIB
Editor : Iwan

“Sebelum melakukan Shalat Tahajud, dapat diawali dengan melakukan shalat pembuka yang ringan (shalat iftitah), yakni shalat dua rakaat dengan membaca fatihah saja dalam setiap raka’atnya, tanpa membaca surat pendek sebagaimana biasanya dalam shalat. Adapun bacaan pada gerakan shalat yang lain (Ruku’, I’tidal, Sujud, dll) tetap dilakukan sebagaimana biasa,” tutur Gandung. 

Dalam melaksanakan Shalat Tahajud, Rasulullah melaksanakan dengan beberapa cara, antara lain dengan formasi raka'at 4-4-3 yakni dengan 4 raka’at tanpa tasyahud awal pada raka’at kedua, dilanjut dengan 4 raka’at tanpa tasyahud awal pada raka’at kedua, lalu ditutup dengan 3 raka’at tanpa tasyahud awal pada raka’at kedua.

“Bisa pula dilakukan dengan formasi 2-2-2-2-2-1, yakni lima kali shalat dua raka’at dan ditutup dengan satu raka’at. Kedua formasi tersebut menghasilkan jumlah raka’at yang sama, yakni sejumlah 11 raka’at. Apabila ditambahkan dengan shalat iftitah maka terhitung 13 raka’at,”imbuhnya lagi.

Menurut Fajar salah satu di antara hikmah Shalat Tahajud dapat kita temukan dalam Q.S Al-Isra’ ayat 79, dimana Shalat Tahajud diharapkan dapat menjadi sarana naiknya derajat kita di hadapan Allah kepada derajat yang lebih baik (maqoman mahmudan). 

BACA JUGA:Golongan Manusia yang Istighfarnya Tak DIterima Allah, Termasuk Penzina? Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

“Karena besarnya hikmah shalat tahajud, maka sebaiknya seorang Muslim membiasakan diri untuk bangun pada akhir malam guna melakukan shalat sunnah ini. Namun demikian, apabila seorang muslim khawatir tidak dapat bangun pada sepertiga malam terakhir, ia dapat melaksanakan setelah shalat isya, sebelum menuju pembaringan untuk beristirahat,”jelasnya.

 Ia menerangkan dalam suatu hadist “jika seseorang setelah melakukan shalat witir usai shalat isya kemudian ia tidur lalu terbangun lagi pada akhir malam, ia tidak perlu mengulangi shalatnya, didasarkan pada hadits Rasulullah yang menyebutkan “Tidak ada dua witir dalam satu malam” (HR Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa’i)

Kategori :