WADUH! KKB Papua Ancam Tembak Pilot Susi Air, Jika Tenggat Waktu 2 Bulan Tak Temui Kesepakatan
SUMEKS.CO - Jagat dunia maya dihebohkan dengan kemunculan video Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Mehrtens, bersama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Di dalam video yang beredar tersebut, Pilot Susi Air mengungkapkan hal yang mengerikan. Dimana, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya akan menembaknya, jika dalam waktu dua bulan negosiasi tak temui kesepakatan.
"Mereka kasih dua bulan lagi untuk berbicara dengan Indonesia. Kalau tidak ada pembicaraan, maka merekan akan tembak saya," ungkap sang Pilot di video yang beredar tersebut.
BACA JUGA:HOT INFO! Pentolan KKB Papua Berjuluk 'Kopi Tua Heluka' Ditangkap, Ini Penampakan Tampang Bengisnya
Pada video berdurasi 1 menit 11 detik tersebut, pihak KKB Papua juga kembali menegaskan, bahwa apabila negara Amerika, Belanda, Inggris dan Vanuatu yang mendukung kemerdekaan Papua tidak mendesak Pemerintah Indonesia untuk kemerdekaan Papua, maka sang pilot diancam akan ditembak.
"Kalau Indonesia tidak juga mengaku, kami akan tembak Pilot ini," tegas Komandan Batalyon Kodap III Ndugama, Derakma, Rumianus Wandikbo.
Dalam video tersebut, terlihat KKB pimpinan Egianus Kogoya membawa sejumlah senjata. Kemudian, sang pilot, Kapten Philips Mark Mehrtens yang tampak kurus dan lusuh dari sebelumnya.
Pilot kewarganegaraan New Zealand ini nampak menggunakan kaos yang sudah pernah ia gunakan beberapa bulan lalu.
BACA JUGA:Makin Menggila! KKB Bakar 2 Rumah Warga dan Kembali Tantang Prajurit TNI-Polri Perang
Sebagaimana diketahui, Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Mehrten, sudah disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 yang lalu.
KKB pimpinan Egianus Kogoya ini membakar pesawat Susi Air dengan rute Timika-Paro. Pilot pesawat itu kemudian disandera oleh mereka.
Beberapa waktu penyanderaan, KKB memberikan penawaran untuk dibarter dengan korban. KKB meminta senjata kepada pihak TNI-Polri untuk ditukar dengan pilot tersebut.
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyebut, pihaknya saat ini tengah mengencangkan upaya negosiasi untuk membebaskan sang pilot menggunakan tim khusus.
BACA JUGA:WASPADA! KKB Tarik Amerika Serikat dalam Konflik Papua