Sedangkan temuan tembok raksasa di laut dalam Papua ini tajam tingginya mencapai 1869 meter, yang berarti dua kali lipat lebih tingginya dari bangunan modern tertinggi saat ini.
Hingga saat ini, para ilmuan masih memecahkan misteri tentang siapa yang membangun tembok raksasa di laut dalam Papua ini.
Selain itu, lara ilmuan juga masih dibuat bingung, untuk apa tembok raksasa dibangun, dan bagaimana caranya membangun tembok raksasa tersebut.
Adapun sejumlah asumsi lain mengatakan, jika tembok raksasa dibawah laut Papua adalah bagian dari Atlantis yang hilang dan tenggelam di lautan yang hingga kini keberadaannya masih misteri.
Disebutkan juga, tembok raksasa di dasar laut Papua atau dikenal dengan Jayapura Wall Northen sudah ada pada zaman Nabi Musa yang dibangun oleh kaum Banu Amaliqah.
Banu Amaliqah sendiri diketahui memiliki perawakan tubuh raksasa yang hidup pada zaman Nabi Musa AS.
Bahkan, dikatakan dalam beberapa riwayat Banu Amaliqah memliki tubuh berukuran 55 hasta atau kurang lebih 25 meter.
Namun, lagi-lagi spekulasi dan analisa tersebut belum dapat dibuktikan kepastian dan kebenarannya tentang keberadaan tembok raksasa di bawah laut Papua. *