9 Guci Sayuran Busuk Ternyata Emas Kawin Siti Fatimah, Legenda Pilu Pulo Kemaro Palembang
SUMEKS.CO – Pulo Kemaro (Pulau Kemarau), sebuah delta di aliran Sungai Musi. Pulau ini menjadi legendayang tak bisa dipisahkan dari masyarakat Kota Palembang.
Pulau ini berjarak 6 kilometer dari Jembatan Ampera yang menjadi icon Kota Palembang.
Diceritakan, zaman dahulu Kota Palembang berdiri kerajaan yang sangat besar, yakni Kerajaan Sriwijaya.
BACA JUGA:Traveller yang Suka Camping, ini Tempat Wisata Alam Baru Sungai Kelekar Pinang Banjar
Kerajaan ini dipimpin oleh sang raja yang memiliki putri nan cantik jelita bernama Siti Fatimah. Kecantikan Putri Siti Fatimah termashur hingga ke seluruh pelosok dunia.
Saat itu Sriwijaya menjadi pusat perdagangan dunia. Hingga suatu hari datanglah kapal dagang dari negeri Cina yang di nahkodai Tan Bun An.
Tan Bun An ternyata putra seorang raja di Negeri Cina.
Tiba di Sriwijaya Tan Bun An menghadap raja dan meminta izin untuk berdagang. Raja mengatakan Sriwijaya terbuka untuk siapa saja yang ingin berdagang, namun dengan sarat harus membayar pajak keuntungan.
BACA JUGA:Mau Camping Murah Meriah Pemandangan Indah ? Tepian Sungai Kelekar Tempatnya
Setelah menyanggupi semua sarat yang disebutkan Tan Bun An pun mulai berdagang. Dasarnya memang pedagang unggun dan jujur dagangan Tan Bun An maju pesat.
Setiap bulan dia selalu membayar pajak. Saat mmebayar pajak Tan Bun An selalu bertemu dengan putri Siti Fatimah.
Kecantikan Siti Fatimah memikat hati Tan Bun An. Hingga saat membayar pajak di bulan berikutnya Tan Bun An menyampaikan niatnya melamar putri Siti Fatimah.
Singkat cerita Raja menyetujui dan meminta emas kawin 9 guci emas. Maklum, Siti Fatimah putri raja kerajaan terbesar kala itu.