Hanya saja, jumlahnya tidak sebesar saat ini.
Biasanya setiap bulan pemilik warung di kawasan itu dimintai upeti sebesar Rp 1,5 juta.
Namun, karena ada rencana kedatangan Panglima Besar, KKB meminta uang banyak.
Selama ini Yono mengaku tidak berani menceritakan perihal ini, takut keselamatan dirinya dan keluarga terancam.
Karenanya pula Yono memilih tidak membuka warungnya dengan alasan keamanan dan ancaman KKB tersebut.
Mendengar cerita Pak Yono, prajurit TNI menyusun strategi penyergapan
Mereka meminta Yono mendukung strategi tersebut.
Pada hari ke3 seperti yang dijanjikan KKB dengan Pak Yono, prajurit TNI sudah berjaga.
Sniper memasang moncong senjatanya ke warung pak Yono.
Sementara, tiga prajurit bersembunyi di dalam warung
Setelah lama menunggu, ahirnya 3 sepeda motor yang ditumpangi 5 orang datang.
Dua orang langsung turun dan masuk ke dalam warung sementara tiga orang masih duduk diatas sepeda motor.
Begitu masuk warung , dua KKB yang bersenjatakan parang itu memaksa Yono menyerahkan uang Rp 10 juta yang dimintanya.
BACA JUGA:GAWAT! KKB Pakai Senjata Canggih Buatan Amerika, Rusia dan Austria