Minta semua yang hadir disini diminta berdiri, lalu untuk mengikuti apa ‘kan ngak tau apa gitu?
Saya malah sempat berpikir apa ini bahasa apa gitu, mungkin keterbatasan pengetahuan saya, saya nggak tau kalau itu bahasa ibrani atau bahasa Yahudi mana saya tahu kan gitu?.
Ya sudah ngikutin, habis itu cuman saya lihat kok ada hal yang berbeda, yang biasanya saya tidak lihat di pesantren lainnya, cuma sampai di batas itu saja.
Habis itu ya, sudah saya acara selesai pamitan dan udah nggak pernah kesitu lagi.
Dan yang kemarin salat Idul Fitri pun saya ‘kan lebarannya di Jakarta, udah bukan jadi wakil bupati.
Jadi saya juga tidak hadir di salat Idul Fitri yang viral, yang katanya beda shaf, jadi saya sebenarnya tidak terkait ya sebagai.
Kenal tentu, silaturahmi tentu ada, tapi saya bukan pengurus, bukan donatur.
Bukan juga di donaturi, dan juga bukan, saya juga nggak sekolahkan anak saya disitu, artinya ya itu menjadi tanggungjawab masing-masing lah.
Video klarifikasi ini kontan mendapat respon dari netizen, diantaranya:
@nurjanah20825: “saya hanya melihat raut wajah mas lucki pd saat mghadiri acara tsb. agak aneh dan kbingungan,sy percaya mas lucki orang baik dan jujur”.
@juragan 69: “kalau ilmu/ pengetahuan cetek kaya saya mungkin juga akat bingung sambil ikut2an, bgitu jg dg bung lucky, tapi sy baru denger ada mashab bung karno..”
@beauty salon & spa: “ky sy yg awam,mngkn klo masuk ke situ jg bisa ikit2an, krna keterbatasn ilmu agama&pengetahuan,smga dgn viralnya ini dpt manfaat&brtmbh wawasan”.
@user1297149827383: “negara TDK boleh kalah dengan az-zaitun...”