Sebanyak 49 peluru untuk musuh, sedangkan satu peluru yang tersisa untuk snipernya.
Tatang Koswara sempat menuliskan didalam buku "One Kill One Killer" karya A Winardi yang menuliskan "Lebih baik seorang sniper mati bunuh diri daripada tertangkap musuh, dengan misi tempur one way ticket ".
Tatang Koswara wafat pada 3 Maret 2015 pukul 19.30 WIB, karena serangan jantung.
Dia sempat dilarikan ke RS Medistra Jakarta namun nyawanya tak tertolong.
Sosok legenda sniper terbaik dunia nampaknya menjadi inspirasi bagi pasukan elite lainnya, yang saat ini sedang mengemban tugas dalam operasi penyelamatan sandera oleh KKB Papua.
Setidaknya, saat ini KKB Papua dikabarkan tengah terdesak ditengah hutan di Papua, akibat gempuran pasukan militer yang diturunkan dalam operasi siaga tempur.
Dikabarkan sebelumnya, terekam dalam sebuah video viral memperlihatkan para prajurit TNI yang sedang menembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Dalam video amatir, para TNI menembak KKB tersebut dengan menggunakan tembak sniper berjenis SPR2.
Ketika melepaskan tembakan sniper, awalnya mereka mengira bahwa KKB yang menjadi sasaran sempat kabur. Namun setelah diamati, ternyata tembakan tersebut mengenai sasaran.
Seperti terdengar dari video, bidikan tersebut mengenai sisi bagian kiri dari sasaran oknum KKB. Mereka pun terdengar melaporkan hasil bidikan tersebut melalui sebuah Handy Talky (HT). *