Selain itu, pembajak juga meminta datangkan pesawat ulang lebih besar untuk dikirim ke Bangkok, dengan batas waktu tuntutan pembajak yang terdiri dari 5 orang tersebut keesokan harinya yakni pada Minggu 29 Maret 1981 pada pukul 21.30 waktu Bangkok.
Peristiwa pembajakan dan penyanderaan penumpang pesawat saat itu mendapat perhatian Internasional dengan segera melakukan operasi khusus.
Hebatnya, operasi khusus penyelamatan sandera hanya memakan waktu 3 menit saja, yang mana dilakukan oleh tim antiteror Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).
Kopasandha sendiri merupakan cikal bakal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat, yang saat itu dipimpin langsung oleh Letnan Kolonel Sintong Panjaitan.
Pasukan ini juga lah yang menjadi cikal bakal satuan Detasemen-81/Antiteror, lalu menjadi Satuan-81/ Gultor (penanggulangan teror).
Saat itu, kehebatan dalam penanggulangan pembajakan dan penyanderaan pesawat oleh pasukan elite TNI diakui oleh dunia Internasional.
Hal yang sama juga terjadi saat konflik dengan KKB Papua, TNI menerjunkan pasukan elitnya termasuk Kopassus untuk menjalankan misi operasi penyelamatan sandera Pilot pesawat Susi Air.
Akankah kejayaan pasukan elit TNI Kopassus dapat mengulang kembali kesuksesan dalam misi penyelamatan dan kembali diakui dunia sebagai pasukan yang ditakuti dan disegani. *