Dan ini yang tidak diinginkan semua orang, karena hanya akan memicu banyak pertumpahan darah.
“Akan banyak ibu-ibu yang menangisi anak-anak dan suaminya…Perang tidak akan meyelesaikan persoalan HAM, perang tak akan menyelesai persoalan apapun, justru akan menambah masalah…,” jelasnya.
Yen Oni pun yakin ini juga yang menjadi pertimbangan pemerintah saat ini, begitu juga TNI- dan Polri.
“Sehingga banyak sekali kejadian orang-orang OPM dibidik sama TNI-Polri tapi mereka tidak jadi menembak, karena memikirkan bahwa jangan sampai tersulut perang yang justru yang merugikan tanah air kita…,” ungkapnya.
“Ini tolong disadari..tolong dimengerti…”
Jadi kesimpulannya, kata Yen Oni, bahwa Papua jelas ada bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI.
Yang menyatakan bahwa Papua terpisah dari Hindia Belanda, terpisah dari Nusantara adalah Belanda dan Itu provokasi Belanda.
“Orang-orang pendiri OPM sudah kembali dan menyatakan sumpah setia pada ibu pertiwi, dan kepada NKRI. Mereka sudah menyadari bahwa mereka telah termakan tipuan Belanda…,” kenangnya.
“Makanya saya bilang, orang-orang OPM saat ini apa yang mereka perjuangkan? Yang mereka kejar adalah kekuasaan, mereka bukan benar-benar sedang memperjuangkan HAM untuk masyarakat Papua…ini tolong dimengerti dan disadari,” tandasnya. *