SUMEKS.CO- Sebuah sekte di Kenya menelan korban jiwa pengikutnya.
Sebanyak 90 orang pengikutnya meninggal dunia dan 213 masih dinyatakan hilang.
Menurut Menteri Dalam Negeri Kenya, Kithure Kindiki, polisi menemukan sebanyak 17 mayat di daerah Malindi.
Menurut laporan Palang Merah Kenya 34 pengikutnya ada yang berhasil diselamatkan dalam keadaan kelaparan. Mereka berada di sebuah perkebunan peternakan.
Masih menurut laporan palang merah Kenya,masih ada 213 orang yang sampai saat ini masih belum diketahui keberadaanya.
BACA JUGA:Mak Jleb! Ternyata Al Zaytun Pernah Dinobatkan Sebagai Ponpes Terbesar se-Asia Tenggara Lho...
Presiden Kenya William Ruto akan membongkar ajaran Sekte ini. Kata presiden ini sebuah sebuah kejahatan yang sangat serius.
Karena mengajak pengikutnya untuk meninggal atau bunuh diri dengan pelan.
Bahkan petugas sampai menemukan tumpukan mayat yang membusuk usai menggali sebuah tanah.
Korban sekte sesat itu diduga anggota Good News International Church yang didirikan Paul Mackenzie Nthenge.
Paul mendoktrin para pengikutnya bahwa kelaparan merupakan jalan satu-satunya menuju atau bertemu dengan Tuhan.
Nthenge menyuruh pengikutnya berpuasa agar bisa bertemu Tuhan. Dan polisipun bergerak dengan menangkap pemimpinnya Paul Mackenzie.
Yang unik, Mackenzie juga menolak makan dan minum akan dan minum ketika ditahan.
Penyelidikan lain, polisi juga menemukan 73 jasad di kuburan massal Kenya Timur.