Konflik Sudan Terus Membara dan Membahayakan Nyawa Ratusan WNI, TNI Terjunkan Pasukan Khusus untuk Evakuasi
SUMEKS.CO- Konflik bersenjata di Negera Sudan sudah dalam kondisi membahayakan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) di sana.
Makanya 39 anggota pasukan khusus gerak cepat (kopasgat) TNI, diberangkatkan ke Sudan untuk membantu evakuasi ratusan WNI di negara yang terjebak ditengah konflik bersenjata.
Konflik bersenjata sudah telah membuat banyak korban. Banyak warga negara di negara Sudan terjebak.
Konflik terjadi di Sudan adalah antara militer Sudan dan kelompok para militer pasukan dukungan Cepat-Rapid Support Forces RSF. Kedua belah pihak mempunya pendudkung ribuan penjuang militan.
RSF menuduh tentara Sudan menyerang pasukannya. Sementara militer mengklaim pasukan paramiliter menyebarkan banyak kebohongan sebagai kelompok pemberontak.
Sudan? Adalah negara ketiga terluas di benua Afrika, serta terluas keenam belas di dunia.
Peta negara ini berbatasan dengan Mesir di utara, Laut Merah di timur laut, Eritrea di timur, Ethiopia di tenggara, Afrika Tengah di barat daya, Chad di barat, Libya di barat laut, dan Sudan Selatan di selatan. Sungai Nil yang merupakan sungai terpanjang di dunia.
Ya evakuasi WNI nanti akan memerlukan beberapa tahap. Terutama evekuasi WNI dari ibukota Sudann Khartoum.
Perjalanan darat Khartoum ke Sawakin/Port Sudan memerlukan waktu tempuh sekitar 15 jam atau sekitar 830 km melalui kota Atbara, Damir dan Mismar dan kota pelabuhan Sawakin.
Menurut dara dari kemenlu RI, ada 538 WNI tersebut sedang beristirahat di rumah persinggahan di Port Sudan. Ada yang pekerja, mahasiwa dan anak-anak.
Mereka akan diberangkatkan menuju Jeddah melalui jalur laut. Insya Allah persiapan untuk kepulangan ke Indonesia.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, menegaskan Ini sesuai dengan salah satu tugas pokok yang diamanatkan kepada TNI. Yaitu, melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan di manapun mereka berada.
Kopasgat TNI dipimpin oleh Kolonel Pnb Noto Casnoto (Dan Wing I Halim PK) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Evakuasi WNI, dengan menggunakan Pesawat TNI AU Boeing 737.