Aryo Bima mengakku belajar kretek dari seorang ahli di Malaysia ada sertifikatnya, Kris Leong banyak muridnya di Indonesia dan sudag membuka praktik.
Bima melanjutkan, kretek itu tak bisa sembarangan, apalagi di bagian leher. Seorang chiropracter harus tahu tingkat keparahan pasinnya.
Bisa karean salah tidur, jatuh..atau penyebab lain yang harus dilihat dari x ray.
Dengan melihat itu maka chiropracter akan mengetahui persis cara benerinnya.
“Jadi tak bisa dipukul rata semua orang. Tiap orang beda, kepadatan tulang beda, flesibilitisnya beda dan kadar otot juga beda,” paparnya.
Banyak yang dikretek sama bule, kita gak bisa samain bule dengan orang kita. Mungkin tulangnya beda.
“Kita praktek di Indonesia maka powernya mengikuti dan gak bisa sama. Kretek ini jangan dicontoh di rumah karena hanya boleh dilakukan oleh ahlinya apalagi pada leher,” tandasnya.
Seperti diberitakan, Pesulap Merah memang tak ada habisnya. Kali ini dia menunjukkan sebuah alat bunyi kretek yang dia sebut kretek sukma.
Bima Aryo, pakar terapi pengobatan kretek Indonesia langsung menyebut alat itu beneran abal-abal.
Diungkap Pesulap Merah, alat inilah yang digunakan para dukun kretek untuk mengelabuhi pasien-pasiennya.
“Bukan fisiknya, tapi jiwanya yang dikretek. Nah ini yang abal-abal,” cetusnya.
Modus yang dipakai para dukun ini dengan melakukan kretek sukmanya, bukan fisiknya.