ASYIK...Tak Cuma GMT, Ramadan Tahun Ini Diwarnai Hujan Meteor Lyrids, 10 Hingga 20 Meteor Perjam
SUMEKS.CO – Dua fenomena alam bakal terjadi pada Ramadan tahun 2023. Pertama Gerhana Matahari Total (GMT). Diperkirakan terjadi pada 20 April 2023.
Kedua hujan Meteor lyrids. Meteor lyrids tahun ini dapat dilihat setiap malam dari tanggal 16 hingga 25 April 2023.
Puncak hujan meteor lyrids diperkirakan terjadi pada malam Idul Fitri 1444 H.
BACA JUGA:HOT INFO! Selain Gerhana Matahari Hibrida Akhir Ramadan 1444 Hijriah, Akan Ada Hujan Meteor Lyrid
Dikutip dari laman Space.com, pada puncak hujan meteor lyrids pengamat bisa menyaksikan 10 hingga 20 meteor perjam.
Meteor lyrids disebut kaya akan meteor redup, tetapi kadang-kadang ada yang terang. Pakar meteor Inggris Alastair McBeath mencatat Lyrids mampu menghasilkan meteor yang sangat terang.
Tahun 1922 hujan meteor tercatat sebanyak 96 perjam. Pada tahun 1945 pengamat Jepang menghitung 112 meteor dalam 67 menit. Tahun 1982 beberapa pengamat berbasis di Florida dan Colorado melihat 90 sampai 100 meteor lyrids perjam.
Selain Meteor Lyrids, ada juga peluang kecil untuk melihat sekilas beberapa meteor bola api dari kumpulan meteor yang berbeda.
BACA JUGA:5 Dampak Gerhana Matahari Hibrida bagi Bumi, Nomor 5 Wajib Diketahui Para Orang Tua
Para pengamat bisa membedakan meteor lyrids dan bukan meteor lyrids dari jejaknya yang kembali mengarah ke bintang Vega.
Fenomena Gerhana Matahari Hibrida (GMH), diprediksi bakal melintasi di sejumlah daerah di Indonesia menjelang akhir Ramadhan 1444 Hijriah atau tepatnya 20 April 2023.
Peneliti pusat antariksa Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN), Andi Pangerang mengingatkan, fenomena langka Gerhana Matahari Hibrida memberikan dampak bagi Bumi.
Andi menyampaikan, fenomena astronomi tersebut diprediksi dapat menyebabkan perubahan suhu, kondisi langit hingga perubahan perilaku hewan.