5 Kesalahpahaman di Masyarakat Tentang Gerhana Matahari, Ini Penjelasannya

Senin 17-04-2023,10:45 WIB
Reporter : rappi
Editor : rappi

Anggapan ini juga tidak ada benarnya. Sama seperti hanya ibu hamil dilarang melihat gerhana Matahari tadi. 

Radiasi yang ditimbulkan Matahari pada saat gerhana maupun tidak sedang terjadi gerhana sama aja. 

Jadi kenapa hanya saat gerhana saja Matahari bisa meracuni makanan. Tidak masuk akal sama sekali kan. 

BACA JUGA:5 Dampak Gerhana Matahari Hibrida bagi Bumi, Nomor 5 Wajib Diketahui Para Orang Tua

4. Gerhana Adalah Pertanda Hal Buruk

Satu lagi, banyak yang mengatakan gerhana matahari pertanda akan terjadi hal buruk. 

Aduh, hal ini tidak sepenuhnya benar, karena gerhana Matahari hanya sejajarnya Matahari, Bulan, dan Bumi di tata surya. 

5. Gerhana Matahari = Fase Bulan Baru = Pergantian Kalender Hijriah

Perlu dijelaskan bahwa pergantian kalender hijriah ditandai dengan hilal atau fase bulan sabit muda yang muncul setelah fase bulan baru, jadi bukan fase bulan barunya. 

BACA JUGA:Yuk Disimak! Selain Gerhana Matahari Hibrid, Ada 3 Fenomena Gerhana Lagi yang Bakal Terjadi di Tahun 2023

Hilal sendiri terlihat minimal 8 jam setelah bulan baru dengan tinggi minimal 3 derajat saat Matahari terbenam.

Diberitakan sebelumnya, gerhana matahari terjadi ketika Bulan menghalangi Matahari. 

Dimana, dalam proses bulan mengitari bumi dalam jalur orbit elips, ada masanya bulan di jarak terdekat ada pula di jarak terjauh. 

Perubahan jarak bulan di orbitnya tersebut membuat bayangan ada dibentuk berubah-ubah. 

BACA JUGA:Terkuak! Ilmuwan Astronomi Temukan Catatan Sejarah Gerhana Matahari Pertama Kali Muncul di Permukaan Bumi

Gerhana matahari hibrida dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Namun, jalur totalitas gerhana hanya melintasi Pulau Kisar, Pulau Maopora, ujung barat Pulau Manaoke, Kepulauan Watubela, Antalisa, wilayah Pulau Papua, Roswar, Pulau Num, Pulau Roon dan Biak.

Kategori :