“Kalau tidak salah keluarganya ada di Muara Enim. Tapi orang tuanya di Lubuk Seberuk. Ke mana-mana selalu bawa mobil yang ikut hilang di sana (Banjarnegara),” bebernya.
Wartawan coba menelusuri alamat rumah Mulyadi yang ternyata berada di Perumahan kawasan Pakjo.
Rumah itu dalam keadaan kosong. Terkunci rapat.
Menurut seorang ibu, tetangga sekitarnya, sudah beberapa hari ini rumah dua lantai itu ditinggal penghuninya.
“Benar ini rumahnya Pak Mulyadi. Namun sudah beberapa hari terakhir tidak dihuni,” kata wanita itu.
Dia mengaku tidak tahu kalau tetangganya tersebut menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang di Jawa Tengah.
Sayangnya saat akan ditanya lebih lanjut, wanita itu malah menghindar.
“Saya baru dapat informasi ini,” cetusnya sambil masuk ke dalam rumah.
Ketua RT setempat, Idris mengaku sepengetahuannya rumah itu memang sudah lama dibiarkan kosong alias tak berpenghuni.
“Yang juga ikut membangun kompleks perumahan ini Pak Mulyadi juga,” ungkap pria yang belum genap sebulan terpilih sebagai ketua RT ini.