PALEMBANG, SUMEKS.CO - Ketua DPD REI Zewwy Salim mengungkapkan, pihaknya turut berduka dan prihatin, jika benar salah satu korban pembunuhan dukun Slamet bernama Mulyadi, seorang developer.
“Dia memang anggota REI. Orangnya baik, humble,” katanya, tadi malam.
Menurut Zewwy, baik Mulyadi maupun adiknya memang anggota aktif REI Sumsel.
Namun, sejak pandemi Covid-19 melanda Sumsel, bisnis perumahan mengalami kesulitan.
“Dia memang tidak ada kabar setahun terakhir. Kami sangat terkejut dan tidak menyangka kalau informasinya seperti ini,” imbuh dia.
Seingat Zewwy, empat tahun lalu Mulyadi pernah pula tertipu kasus serupa.
“2018 itu di Jawa dengan badan terikat dan mulut kena lakban. Informasinya hilang uang Rp300 juta. Ini berarti kejadian kedua,” beber dia.
Dia mengimbau kepada seluruh anggota DPD REI Sumsel untuk menjalankan usaha secara realistis.
“Usaha pasti pasang surut. Semangat dan sharing, itu kuncinya. Tidak ada yang instan. Jangan percaya penggandaan uang,” tandasnya.
Kemarin, jumlah korban Mbah Slamet bertambah menjadi 12 orang.
Dijelaskan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulityo, data terakhir ada dua lagi korban Mbah Slamet berhasil ditemukan di ladang.