BANYUASIN, SUMEKS.CO - Taman Nasional Sembilang, di Desa Sungsang Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Bumi Sriwijaya lantaran dianggap tempat berkumpulnya burung pantai dan ratusan spesies jenis burung lainnya dari seluruh dunia.
Privinsi Sumsel memiliki keanekaragaman objek dan destinasi wisata yang diyakini tak dimiliki daerah lainnya. Ya, bukan hanya tak dimikili provinsi lainnya di Indonesia saja. Namum, kekayaan wisata dan keindahan alam tak satupun didunia ini yang bisa menandinginya.
Seperti halnya Taman Nasional Sembilang yang terletak di Desa Sungsang, Kabupaten Banyuasin. Selain tempatnya yang indah, Taman Nasional Sembilang dianggap tempat komunitas burung pantai paling kompleks dengan 213 spesies jenis burung dari seluruh penjuru dunia.
Tak hanya itu, kawasan pesisir timur Provinsi Sumsel ini memiliki luas sebesar 2.051 km persegi. Tempat ini juga, sering dijadikan koloni perkembangbiakan spesies burung bangau bluwok terbesar di dunia.
Dari pusat Kota Palembang ke Taman Nasional Sembilang, membutuhkan satu jam perjalanan. Ditambah satu setengah jam dengan perahu dan kemudian satu jam perjalanan darat.
Namun, lelahnya perjalanan tersebut akan terbalaskan dengan keindahan hutan mangrove yang penuh mengelilingi kawasan Taman Nasional Sembilang.
Lebih dari itu, tempat menarik yang ada di taman ini adalah Semenanjung Banyuasin, Sembilang, Benawan Bay, Teluk Sekanak, dan Pulau Betet.
Pengunjung juga bisa menjelajahi sungai dan hutan mangrove menggunakan perahu, sembari memancing, dan menonton burung migran dari Siberia dan atraksi ikan lumba-lumba.
BACA JUGA:Menyeramkan, Gunung Dempo Masuk Daftar Tiga Gunung Paling Mistis di Pulau Sumatera
Diketahui, pembentukan Taman Nasional Sembilang dimulai pada tahun 1994. Berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan Nomor 5 yang dikeluarkan pada tanggal 28 Februari 1994 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
Pada peraturan tersebut, Gubernur Provinsi Sumatera Selatan menunjuk semua kelompok hutan dalam hal ini Suaka Margasatwa Terusan Dalam seluas 25.750 hektar, Hutan Produksi Terbatas Terusan Dalam seluas 49.000 hektar, Hutan Lindung Sembilang seluas 113.173 hektar, dan area perairan seluas 17.827 hektar untuk menjadi Hutan Suaka Alam seluas 205.750 hektar.
Beberapa tipe ekosistem di Taman Nasional Sembilang merupakan ekosistem hutan rawa gambut, ekosistem hutan rawa air tawar, dan ekosistem hutan riparian. (*)