Banyak mobil yang parkir di pinggir Jl Sukabangun II. Diperparah adanya pengerjaan pembangunan gorong-gorong yang makin mempersempit ruas jalan.
BACA JUGA:Ribuan Umat Tionghoa Ikuti Ibadat Puncak Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro Palembang
Puluhan pemuda pun terlihat mengatur arus lalu lintas kendaraan motor dan mobil secara bergantian.
“Kita turun dan ikut mengatur arus lalu lintas,” kata Wahyu, warga sekitar.
Koordinator Panitia Ceng Beng 2023, Chandra Husin, mengatakan Festival Ceng Beng atau Qing Ming Jie menjelaskan puncak festival di Indonesia bertepatan dengan tanggal 5 April atau Rabu mendatang.
Untuk memastikan pelaksanaannya berjalan lancar, pihaknya turut melakukan berbagai persiapan.
BACA JUGA:Ribuan Umat Tionghoa Ikuti Ibadat Puncak Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro Palembang
“Dalam tradisi masyarakat Tionghoa, tradisi ini memang rutin setiap tahun, sejak beberapa abad silam dan hingga sekarang tetap digelar,” jelasnya.
Kendati puncaknya 5 April, tapi warga sudah melakukan ritual sejak beberapa hari terakhir. “Supaya kegiatan berjalan lancar dan tertib, kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, TNI, berserta unsur terkait,” jelasnya.
Pengamanan Festival Ceng Beng ada 200 personil, terdiri dari unsur TNI-Polri, pihak keamanan makam, dan relawan sekaligus masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Ribuan Umat Tionghoa Ikuti Ibadat Puncak Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro Palembang
Dia menyebut, Ceng Beng sebagai wujud berbakti kepada leluhur dan kerabat yang sudah lebih dulu meninggal, sekaligus mempererat tali silaturtahmi.
Setiap hari masyarakat Tionghoa akan datang ke makam orangtua dan/atau leluhur membersihkan makamnya. Selanjutnya menggelar sembahyang serta menyajikan buah-buahan, kue, daging dan karangan bunga.